Thursday, February 10, 2011

Capital Budgeting Decision Process

Ada 7 metode yang digunakan untuk menganalisa project sehingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan apakah suatu proyek diterima atau ditolak, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Payback
2. Discounted Payback
3. Net Present Value (NPV)
4. Internal rate of return (IRR)
5. Modified Internal rate of return (MIRR)
6. Profitability Index
7. Accounting rate of return

Namun kadang kala analisis proyek dengan 7 metode tersebut belum cukup yang mana pada akhirnya manager harus bisa mempertimbangkan option-option didalam memilih ataupun pada saat menjalankan project karena misalnya adanya perubahan aturan, persaingan dan hal lainnya yang mengakibatkan seorang manager memilih option tertentu sehingga project tersebut tetap memberikan value untuk perusahaan, hal ini seperti biasa dikatakan sebagai real options.
Proses pelaksanaan proyek analisis dalam capital budgeting adalah sebagai berikut :
1. Melakukan perkiraan cash flow yang relevan (outflow and inflow)
2. Menilai resiko dari cashflow. Resiko project dapat diukur dengan menggunakan payback period karena dapat digunakan menilai project liquidity.
3. Menentukan expected return (r) project berdasarkan Weighted Average Cost of Capital (WACC)
4. Melakukan evaluasi cash flow untuk melihat apakah cash flow project tersebut reasonable.
5. Melakukan analisa project menggunakan metode analisis capital budgeting yang digunakan perusahaan.

Payback Period
Payback period adalah lama periode dalam tahun yang diharapkan untuk mendapatkan kembali biaya investasi yang telah dikeluarkan untuk suatu project. Payback period adalah metode formal pertama yang digunakan di financial untuk mengevaluasi capital budgeting.
Payback = Year before full recovery +(Unrecovered cost at start of year / Cash flow during year)
Semakin cepat payback period maka akan semakin baik project tersebut.
Kelebihan Payback period adalah :
- Mudah dimengerti.
- Memberikan informasi mengenai lamanya break even project.
- Bisa dijadikan indicator resiko project yang mana semakin lama payback period maka semakin beresiko project tersebut.
Kekurangan Payback period adalah :
- Tidak mempertimbangkan cost of capital
- Tidak memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan
- Tidak mempertimbangkan cash flow yang keluar atau masuk setelah payback period
- Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project dalam percentage.

Discounted Payback Period
Discounted Payback period adalah hampir sama dengan payback period namun dalam perhitungannya memperhitungkan cost of capital sebagai discounted. Sehingga discounted payback period adalah adalah lama periode dalam tahun yang diharapkan untuk mendapatkan kembali biaya investasi yang telah dikeluarkan untuk suatu project dari discounted net cash flows. Discounted payback period adalah revisi dari payback period yang tidak mempertimbangkan cost of capital. Baik payback period atau discounted payback period sering digunakan sebagai indicator untuk project riskiness.
Kelebihan Discounted Payback period adalah :
- Mudah dimengerti.
- Memberikan informasi mengenai lamanya break even project.
- Bisa dijadikan indicator resiko project yang mana semakin lama payback period maka semakin beresiko project tersebut.
- Sudah mempertimbangkan cost of capital
Kekurangan Discounted Payback period adalah :
- Tidak memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan
- Tidak mempertimbangkan cash flow yang keluar atau masuk setelah payback period
- Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project dalam percentage.

NPV
Karena beberapa kekurangan dari payback period dan discounted period sehingga orang mencari metode yang lain yang meningkaykan efektivitas evaluasi project. Satu metode yang digunakan adalah net present value (NPV) yang sejalan dengan discounted cash flow. NPV adalah penjumlahan total present value dari cash flow project yang diharapkan di masa yang akan datang (baik masuk dan keluar), yang mana cash flow tersebut telah discounted sesuai dengan cost of capital. NPV adalah ukuran langsung dari nilai return project kepada stockholder.





Dimana
CF = Cash Flow
r = rate of return
t = the time of the cash flow
Jika hasil perhitungan NPV adalah positif maka project tersebut diterima sedangkan apabila negative maka project tersebut harus ditolak. Dan apabila ada 2 project yang mutually exclusive dan NPV yang positif maka project yang diterima yang mempunyai NPV paling besar.
Kelebihan NPV adalah :
- Memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan
- Sudah mempertimbangkan cost of capital
- Sudah mempertimbangkan time value of money
- Mempertimbankan semua cash flow
Kekurangan NPV adalah :
- Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project dalam percentage.
- Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung NPV

IRR
Internal rate of return (IRR) adalah discount rate yang disamakan dengan present value dari future cash keluar dan masuk yang diharapkan. IRR mengukur return rate atas project, tetapi mengasumsikan bahwa semua cash flow dapat diinvestasikan kembali pada IRR rate.
PV (Inflows) = PV (Investment costs)





Adapun pejelasan logis dari IRR adalah :
1. IRR Project adalah expected rate of return
2. Jika internal rate of return (IRR) melewati cost of capital project tersebut maka sisanya akan menjadi tambahan untuk menambah kekayaan untuk stockholder
Sehingga apabila IRR > WACC maka project harus diterima sedangkan apabila IRR WACC maka project yang diterima yang mempunyai IRR paling besar.
Kelebihan IRR adalah :
- Memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan dalam bentuk percentage
- Sudah mempertimbangkan cost of capital
- Sudah mempertimbangkan time value of money
- Mempertimbankan semua cash flow
Kekurangan IRR adalah :
- Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project dalam bentuk jumlah uang.
- Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung IRR.
- Mungkin tidak memberikan keputusan yang memaksimalkan value perusahaan ketika digunakan untuk membandingkan proyek yang mutually exclusive.
- Mungkin tidak memberikan keputusan yang memaksimalkan value perusahaan saat digunakan untuk memilih proyek bila berhubungan dengan capital rationing
- Tidak bisa digunakan dalam situasi di mana project mempunyai cash flow yang berubah misalnya dari positif ke negative.

MIRR
Sehubungan dengan sangat popularnya penggunaan IRR untuk analisa kelayakan project dan karena adanya kekurangan IRR untuk menghitung project yang mempunyai non normal cash flows (multiple IRR ) sehingga muncullah modified IRR yang memberikan hasil perhitungan yang lebih valid. Modified internal rate of return (MIRR) mengasumsikan bahwa cash flows dari semua project akan dapat diinvestasikan kembali pada cost of capital yang berlawanan dengan IRR project itu sendiri. Hal ini membuat modified internal rate of return memberikan indicator yang lebih valid untuk profitability.












Sama dengan IRR apabila MIRR > WACC maka project harus diterima sedangkan apabila MIRR WACC maka project yang diterima yang mempunyai MIRR paling besar.
Kelebihan MIRR adalah :
- Memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan dalam bentuk percentage
- Sudah mempertimbangkan cost of capital
- Sudah mempertimbangkan time value of money
- Mempertimbankan semua cash flow
- Memperbaiki kekurangan IRR yang tidak bisa digunakan untuk project yang mempunyai cash flow yang berubah
Kekurangan MIRR adalah :
- Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project dalam bentuk jumlah uang.
- Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung MIRR.
- Mungkin tidak memberikan keputusan yang memaksimalkan value perusahaan ketika digunakan untuk membandingkan proyek yang mutually exclusive.
- Mungkin tidak memberikan keputusan yang memaksimalkan value perusahaan saat digunakan untuk memilih proyek bila berhubungan dengan capital rationing

Profitability Index
Profitability index dapat dihitung dengan membagi PV of future cash flows project dengan biaya awal. Project akan diterima apabila mempunyai profitability index lebih besar dari 1dan nilai tersebut similar dengan NPV positif.
Kelebihan Profitability Index adalah :
- Memberikan percentage future cash flows dengan cash initial
- Sudah mempertimbangkan cost of capital
- Sudah mempertimbangkan time value of money
- Mempertimbankan semua cash flow
Kekurangan Profitability Index adalah :
- Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project.
- Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung Profitability Index.
- Tidak memberikan informasi mengenai project risk.
- Susah dimengerti untuk dijadikan indicator apakah suatu project memberikan value kepada perusahaan.

Accounting rate of return (ARR)
ARR adalah rasio financial yang digunakan dalam capital budgeting. Rasio ini tidak mempertimbangkan mengenai time value of money. ARR dapat dikatakan sebagai persentase dari return yang dihasilkan capital investasi yang dilakukan. Project akan diterima apabila ARR lebih besar dari rate of return yang diharapkan.

ARR = Average Profit / Average Investment

Kelebihan ARR adalah :
- Memberikan informasi mengenai return suatu project yang mudah dimengerti
- Mempertimbangkan semua cash flow
Kekurangan ARR adalah :
- Tidak mempertimbangkan time value of money
- Tidak memberikan informasi mengenai project risk.

Written by Madces

Saturday, February 5, 2011

Individual Behavior

Individual behavior merupakan nilai kebiasaan dari manusia atau individu yang berbeda satu dengan yang lainnya, termasuk kemampuan dan skill, personality, persepsi pengalaman dan latar belakang. Setiap individu adalah unik sehingga diperlukan situational/contingency approach dalam menghadapi individu yang berbeda tersebut untuk menghasilkan individu yang loyal dan menghasilkan hasil yang optimal dalam perusahaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui individual differences adalah :
1. Observasi dan mengenali perbedaan-perbedaan
2. Mempelajari variabel yang mempengaruhi perilaku seseorang
3. Menemukan hubungan diantara variabel-variabel tersebut.

Kurt Lewin pada dasarnya mengusulkan bahwa perilaku karyawan (B) adalah fungsi dari individual behavior (I) dan environmental (E) variabel. Sehingga perilaku dalam pekerjaan adalah unik untuk setiap individu tapi pada proses dasarnya adalah sama untuk setiap individu. Setelah melakukan penelitian beberapa tahun kemudian Kurt Lewin mendefinisikan bahwa :
1. Perilaku adalah sebab akibat
2. Perilaku adalah tujuan langsung
3. Perilaku yang dapat diobservasi adalah terukur
4. Perilaku yang tidak dapat diobservasi secara langsung juga penting untuk pencapaian tujuan
5. Perilaku adalah motivasi

Perilaku karyawan menghasilkan outcomes organisasi yang bisa menjadi outcomes yang positif yaitu performansi jangka panjang yang baik dan kemampuan personal yang berkembang dan bisa sebaliknya yaitu performansi jangka panjang yang buruk dan terbatasnya pertumbuhan personal. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :


Abilities and Skill
Abilities merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan mental atau fisik sedangkan Skill berhubungan dengan tugas dan kompetensi. Kedua hal ini memegang peranan penting dalam individual behavior dan performance.

Demographic
Faktor demographic yang sangat penting adalah gender dan ras, cultural diversity juga dapat menjadi faktor yang berpengaruh untuk perusahaan multinasional yang beroperasi diberbagai negara. Yang menjadi pertanyaan apakah laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan perilaku, performance, gaya pemimpinan dan komitmen ditempat kerja. Seiring dengan meningkatnya emansipasi wanita dalam berbagai bidang maka isu gender sudah tidak lagi menjadi masalah karena baik dari perilaku dan performance antara laki-laki dan wanita sudah tidak mempunyai perbedaan yang signifikan.
Perbedaan ras dan cultural diversity adalah faktor demographic yang bisa mempengaruhi behavior dan dapat mengakibat salah persepsi, ketidak cocokan dan juga konflik. Adanya perbedaan cultural bisa mengakibat perbedaan mengenai :
 Hubungan manusia dengan alam
 Individual versus collective
 Time orientation
 Activity orientation (Result oriented versus process oriented)
 Degree of formality (Low Context versus High Context)
 Language
 Religion
Disamping itu latar belakang keluarga termasuk sosial ekonomi status kadang kala menjadi faktor yang bisa mempengaruhi individual behavior.

Attitudes
Attitude adalah kebiasaan yang dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan dan merupakan determinasi dari behavior karena berhubungan dengan persepsi, personality serta motivasi.

Persepsi
Merupakan cara/proses individu menerima, mengolah dan member arti terhadap lingkungannya.
Didalam persepsi ini dikenal personal value yaitu :
1. Self concept
Merupakan konsepsi dari individual meliputi fisik, social, spiritual, ataupun moral. Konsep ini berlaku turun temurun terhadap diri seseorang, misalnya : Kalau makan tidak boleh sambil berdiri.
2. Stereo type
Merupakan generalisasi dari kondisi tertentu, misalnya : adanya persepsi bahwa orang padang itu pelik
3. Selective information
Menerima dan mencari informasi yang hanya menguntungkan bagi dirinya sendiri
4. Self esteem
Bagaimana individu mempersepsikan (menilai) dirinya sendiri dari berbagai faktor yang ada. Self esteem yang berbeda harus dimanfaatkan untuk mendorong performances.
Orang yang memiliki self esteem yang rendah adalah orang yang mempunyai persepsi negative terhadap dirinya. Individu seperti ini memiliki kesulitan berurusan dengan orang lain dan kurang percaya diri.
Sedangkan orang yang memiliki self esteem yang tinggi adalah orang yang mempunyai persepsi positif terhadap dirinya. Individu seperti ini harus dimanfaatkan dalam mencapai hasil kerja yang baik namun harus diingatkan juga agar tidak terlalu berlebihan karena bisa mengakibatkan kesalahan akibat kecerobohan karena percaya diri terlalu tinggi.
5. Self efficacy
Self efficacy adalah keyakinan bahwa seseorang bisa melakukan sesuatu yang baik dalam kondisi yang baik. Keyakinan ini biasanya bersifat positif dan berhubungan dengan self esteem. Orang yang mempunyai self esteem yang tinggi pada umumnya mempunyai self efficacy yang tinggi pula.
6. Locus of control
Bagaimana individu merasa apa yang dilaksanakan akibat dari control yang dilakukannya. Locus of control ini terbagi atas :
Internal locus of control
Keyakinan dari outcomes yang dikontrol dapat diarahkan pada faktor internal
External locus of control
Keyakinan dapat mengontrol faktor eksternal yang mempengaruhi behavior dari individu tersebut.
Written By Madces