Thursday, March 31, 2011

Cara Penanganan Konflik Disfungsional

Beberapa cara untuk menyelesaikan konflik disfungsional adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui penyebab konflik. Hal pertama dan paling penting dilakukan dalam penyelesaian konflik adalah memahami dengan jelas penyebab spesifik dari konflik. Perlu diketahui bahwa penyebab terbesar untuk kegagalan penyelesaian konflik adalah kegagalan untuk mengidentifikasi secara akurat penyebab sebenarnya dari konflik.

2. Memahami intesitas konflik. Setelah kita mengetahui sebab utama konflik, selanjutnya perlu memahami tingkat intensitas. Yang Pertama, bagaimana masing-masing pihak yang berkepentingan mempunyai keinginan dalam menyelesaikan konflik? Proses penyelesaian konflik hanya akan berjalan jika kedua peserta bersedia untuk mengatasi konflik. Kedua, bagaimana fleksibelitas akan masing-masing pihak selama proses penyelesaian konflik? Apabila kedua pihak lebih fleksibel maka semakin besar kemungkinan mencapai "win-win" hasil dimana resolusi saling memuaskan dapat ditemukan.

3. Memilih startegi untuk memecahkan konflik. Berdasarkan kreitner, Ada lima strategi dasar dalam penyelesaian konflik, masing-masing mengarah ke hasil tertentu yaitu :

- Integrating (Problem Solving) dirancang untuk membantu para pihak yang berkonflik bekerja sama untuk menemukan solusi saling menguntungkan untuk masalah sehingga setiap orang puas dengan hasilnya.
- Dominating merupakan strategi di mana salah satu pihak yang bertikai mencoba untuk "memenangkan" konflik dengan memaksa solusi nya di sisi lain. Dalam hal ini, salah satu pihak mendapatkan apa yang mereka inginkan (dan menang) sedangkan pihak lain tidak (dan kehilangan).
- Obliging (Smoothing) justru sebaliknya. Di sini, salah satu pihak yang berkonflik bersedia mengorbankan hasil yang mereka inginkan dan menyerah pada pihak yang bersengketa lain. Hal ini lebih penting bagi mereka untuk menjaga keharmonisan dan menjaga hubungan utuh.
- Avoiding, strategi ini berfokus pada menghindari konflik sama sekali. Para pihak tidak melakukan apa pun untuk menyelesaikan konflik dan karena itu orang tidak mungkin untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan (sehingga kedua kalah).
- Compromising, Strategi ini adalah setiap pihak saling memberi dan menerima untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sehingga tidak ada pihak yang merasa kalah. Namun hasilnya tidak akan efektif kalau membawa ke sesuatu yang tidak meyakinkan.

Berdasarkan pilihan strategi diatas maka Integrating adalah merupakan strategi yang paling diinginkan karena tidak hanya membutuhkan pihak yang berkonflik untuk bekerja sama dalam menemukan solusi yang saling memuaskan, tetapi cenderung untuk memfasilitasi hasil yang bermanfaat bagi organisasi juga. Namun tidak realistis juga untuk mengharapkan bahwa setiap konflik dapat memiliki win-win solution sehingga kadang kala perlu strategi berbeda untuk masalah yang berbeda pula (situational approach).

Wednesday, March 30, 2011

Tanda-Tanda Perusahaan Mengalami Kemunduran

Dari segi performansi perusahaan :
- Terjadinya Penurunan pendapatan perusahaan yang pada akhirnya mengakibatkan kerugian perusahaan (Bottom line menjadi minus).
- Terjadinya penurunan market share karena produk yang dijual tidak laku dipasaran karena kalah bersaing dengan produk competitor.
- Kehilangan kepercayaan karyawan, pemegang saham dan masyarakat luas, dan terancam bangkrut.

Dari segi organization behavior :
- Kelebihan jumlah Karyawan sehingga menjadi tidak efesien.
- Toleransi untuk incompetence tanpa ada tindakan untuk memperbaikinya.
- Prosedur administrasi yang berbelit-belit sehingga lama untuk pengambilan keputusan
- Kekuatan staff yang tidak proporsional misalnya staff dengan politiknya mempunyai power yang lebih besar dari line managernya.
- Jauh lebih mementingkan process dibanding hasil yang dicapai.
- Tidak adanya tujuan perusahaan yang jelas untuk dicapai.
- Ketakutan untuk melakukan kesalahan karena kesuksesan masa lalu dan menghindari konflik yang bisa membangun.
- Hilangnya komunikasi yang efektif dalam perusahaan.
- Struktur organisasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
- Leader selalu mencari alasan yang bisa dijadikan sebagai kambing hitam.
- Resistansi untuk berubah.
- Rendahnya moral mulai dari top management sampai staff.
- Group yang mempunyai kepentingan tertentu menjadi sangat vocal.
- Penurunan inovasi dari perusahaan.

Yang diharus dilakukan perusahaan ketika mengalami decline adalah melakukan turnaround yaitu suatu upaya sistematis untuk menyelamatkan organisasi agar tetap layak hidup dan berkembang, serta bisa menjadi tempat layak hidup bagi siapa pun yang bernaung di dalamnya. Hal utama yang dilakukan dalam rangka turnaround adalah melakukan scanning mengenai apa yang menjadi masalah utama sehingga perusahaan mengalami decline. Artinya penurunan performance perusahaan bisa disebabkan hal yang berbeda untuk setiap perusahaan sehingga resepnya pun menjadi berbeda pula untuk kembali meningkatkan performansi perusahaan. Apabila masalah sudah diketahui maka dibuat solusi-solusi yang bisa menjadi pilihan untuk menyelesaikannya dan kemudian dianalisa solusi yang dianggap terbaik untuk dilaksanakan dengan tentunya menyiapkan contingency plan ketika solusi yang dipilih tidak sesuai harapan. Implementasi solusi pun perlu dilakukan monitoring dan review sehingga ketika terjadi pergeseran dari target maka dapat segera dilakukan perbaikan.

Saturday, March 12, 2011

Cloud Computing

Cloud computing adalah kata-kata yang sekarang ini sudah mulai popular di dunia IT. Technology ini kemungkinan akan menjadi masa depan dari dunia IT karena akan membuat biaya TI menjadi jauh lebih murah.
Apa sich sebenarnya cloud computing ? Menurut wikipedia, Cloud computing is computation, software, data access, and storage services that do not require end-user knowledge of the physical location and configuration of the system that delivers the services. Contoh implementasi dari cloud computing adalah aplikasi komputer seperti word, excel yang tidak membutuhkan lagi fisik seperti server atau PC untuk menjalankan program tersebut ataupun untuk menyimpan file yang sudah dibuat namun hanya dengan web browser maka semua aplikasi tersebut sudah ada dan bisa digunakan kapa saja. Sehingga dengan cloud computing maka PC hanya perlu diinstall OS dan web browser dengan storage yang minimal sedangkan software & storagenya tinggal mengakses web browser tersebut sebagai interface ke semua aplikasi yang ada didalam cloud computing tersebut.
Implementasi dari cloud computing ini didukung oleh munculnya Service Oriented Architecture (SOA), Virtualization, autonomic and utility computing. Disamping itu, faktor yang mendukung lainnya adalah pertumbuhan infrastruktur datacomm internet dengan bandwidth yang besar. Hal ini sebenarnya menjadi peluang bisnis baru bagi perusahaan yang memiliki storage yang besar dengan koneksi bandwidth internet yang besar untuk menjual solusi ini, walaupun yang menjadi tantangannya bagaimana mereka menyediakan jaringan secara end to end sampai ke end customer. Dengan kemajuan teknologi telekomunikasi saat ini, sebenarnya ini bisa menjadi bisnis baru juga buat operator telekomunikasi untuk bermain disitu karena mereka sudah mempunyai network dengan bandwidth yang besar dan coverage yang luas. Sehingga yang kurang hanya infrastruktur server dengan aplikasi yang lengkap didalamnya.
Namun Google sebagai leading company untuk inovasi di web telah meluncurkan google document sebagai solusi gratis untuk cloud computing ini walaupun belum tersedia aplikasi yang lengkap. Kedepannya business ini akan sangat potensial apabila didukung dengan infrastruktur yang baik dengan solusi yang complete, robust dan fast.
Written by Madces