Ketegasan dalam memimpin yang dibungkus dengan kelembutan dapat diibaratkan sebaga iron grip in velvet gloves-tangan besi di dalam sarung tangan beludru. Kepalanya adalah kepalan besi, tetapi bungkusnya beludru yang lembut. Ini adalah bentuk kepimpinan yang saya anggap canggih, suatu bentuk kepimpinan tingkat tinggi, yang dikantor kami sering disebut I-V leadership.
Iron and velvet leadership berarti pemimpin dituntut untuk tampil tegas, keras, dan tidak mudah dibengkokkan. Namun sebenarnya seorang pemimpin diharapkan untuk tampil selembut beludru yang terasa sangat halus saat diusapkan ke wajah kita, sehingga orang yang dipimpinnya mau mendekat, merasa nyaman, namun sadar bahwa pemimpinnya tegas. Ia juga mempunyai kemauan, bijak, tidak bisa ditawar, walaupun penampilan luarnya sangat lembut.
Di jaman dimana demokrasi dijunjung tinggi dan sensitif terhadap ham, sikap tegas yang diungkapkan dengan cara yang keras tidak akan mengundang simpati. Ia bahkan menimbulkan pembangkangan dan perlawanan sehingga kontraroduktif untuk saat ini.
Berbeda dengan I-V Leader: seorang pemimpin yang kuat, tetapi tidak kasar, berbudi halus, tapi tidak lemah. Berani terbuka dan terus terang, tetapi tidak berarti kejam tanpa perasaan. Banyak pertimbangan, tetapi tidak lamban. Rendah hati, tetapi tidak rendah diri. Berpenampilan elegan, tetapi seperti syair lagu anak-anak "Baik hati dan tidak sombong".
Ini adalah kepimpinan yang telah diuji oleh jaman: Tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. Tinggal bagaimana rektualisasinya dalam kehidupan masa kini.
Oleh A. B. Susanto untuk Garuda Magazine
Iron and velvet leadership berarti pemimpin dituntut untuk tampil tegas, keras, dan tidak mudah dibengkokkan. Namun sebenarnya seorang pemimpin diharapkan untuk tampil selembut beludru yang terasa sangat halus saat diusapkan ke wajah kita, sehingga orang yang dipimpinnya mau mendekat, merasa nyaman, namun sadar bahwa pemimpinnya tegas. Ia juga mempunyai kemauan, bijak, tidak bisa ditawar, walaupun penampilan luarnya sangat lembut.
Di jaman dimana demokrasi dijunjung tinggi dan sensitif terhadap ham, sikap tegas yang diungkapkan dengan cara yang keras tidak akan mengundang simpati. Ia bahkan menimbulkan pembangkangan dan perlawanan sehingga kontraroduktif untuk saat ini.
Berbeda dengan I-V Leader: seorang pemimpin yang kuat, tetapi tidak kasar, berbudi halus, tapi tidak lemah. Berani terbuka dan terus terang, tetapi tidak berarti kejam tanpa perasaan. Banyak pertimbangan, tetapi tidak lamban. Rendah hati, tetapi tidak rendah diri. Berpenampilan elegan, tetapi seperti syair lagu anak-anak "Baik hati dan tidak sombong".
Ini adalah kepimpinan yang telah diuji oleh jaman: Tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. Tinggal bagaimana rektualisasinya dalam kehidupan masa kini.
Oleh A. B. Susanto untuk Garuda Magazine
No comments:
Post a Comment