Beberapa
dasar teori yang menjadi dasar strategi outsourcing
adalah sebagai berikut :
Core
Competency
Prahalad dan Hamel (1990), menyatakan
bahwa core competency adalah
pembelajaran kolektif dalam organisasi, terutama bagaimana mengkoordinasikan
beragam keahlian produksi dan mengintegrasikan dengan berbagai macam teknologi.
Organisasi harus mengidentifikasi potensi dan core competency mereka supaya berhasil memanfaatkan sumber daya
tersebut. Organisasi harus mengindentifikasi hal yang menjadi skill produksi
dan teknologi yang unik dibandingkan dengan kompetitor dan tidak mudah ditiru
(Smith, 2008).
Resource
Based View
Resource-Based
View (RBV) menekankan kemampuan internal organisasi
dalam merumuskan strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan di pasar dan industri (Collis & Montgomery, 2011). RBV
memiliki dasar gagasan bahwa perusahaan mungkin memiliki keterbatasan sumber
daya dan kemampuan, dan itu adalah fungsi dari strategi perusahaan untuk
menilai bagian mana dari perusahaan yang harus dikembangkan secara internal dan
bagian mana yang dapat diperoleh secara eksternal (Grant, 1991).
Transaction
Cost Theory
Transaction
cost theory dikembangkan untuk membantu analisa perbandingan biaya dari
perencanaan, penggunaan dan monitoring
penyelesaian pekerjaan dari beberapa alternatif tata kelola yang bisa digunakan
(Aubert & Weber, 2001). Biaya transaksi mengacu pada semua biaya baik
internal dan eksternal yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa melalui
pasar bukan hanya dari memproduksi sendiri oleh perusahaan. Biaya transaksi
termasuk biaya monitoring, biaya
evaluasi, pencarian dan informasi, tawar-menawar, keputusan, kontrol, dan biaya
pengelolaan. Keputusan untuk melakukan outsourcing
tidak boleh diambil apabila biaya pengelolaan melebihi nilai manfaat yang
didapatkan (Henisz & Williamson, 1999).
No comments:
Post a Comment