Pada awal kemerdekaan
Indonesia memiliki infrastruktur yang jauh lebih baik dibanding Negara tetangga
seperti Singapura dan Malaysia. Terutama daerah Jawa telah memiliki infrastruktur
yang sangat baik berupa jalan yang merupakan peninggalan Belanda. Namun sejak
tahun 70-an Indonesia kalah pintar membangun ekonominya dibanding negara lain
tersebut sehingga perlahan Indonesia semakin ketinggalan.
Fokus terhadap pembangunan
ekonomi setiap waktu berubah sesuai perkembangan zaman yaitu :
1.
Sebelum perang
dunia II fokus terhadap pembangunan ekonomi sangat kurang karena :
a.
Banyak Negara yang belum terbebas dari penjajahan
b.
Perhatian para pemimpin
kurang (masih terfokus pada upaya
mencapai kemerdekaan itu sendiri).
c.
Teori pembangunan terbatas (statis & jangka pendek)
2. Pasca Perang Dunia II fokus terhadap pembangunan
ekonomi sangat tinggi karena setiap negara menyadari bahwa mereka jauh
tertinggal dibanding negara eropa yang sudah memiliki infrastruktur yang sangat
bagus, gedung-gedung tinggi dan kemajuan lainnya.
Sejak Pasca Perang Dunia II kemudian Ekonomi Pembangunan berkembang pesat
disetiap negara dengan evolusi sebagai berikut :
1. 1950s-awal 1960, Fokus kepada memaksimalkan
pertumbuhan Gross National Product melalui penanaman modal dan kegiatan
industrialisasi dengan pertukaran barang melalui import.
2. Akhir 1960s-awal 1970, pembangunan ekonomi mulai
fokus ke kemiskinan dan pemerataan ekonomi di masyarakat karena terjadinya
ketimpangan.
3.
1970s-1980, Pembangunan
ekonomi mulai fokus dari skala makro ke skala mikro dan kebangkitan ekonomi
neoclassic.
Pengertian ekonomi pembangunan menurut Traditional economic adalah kemampuan
perekonomian nasional untuk menghasilkan peningkatan GDP riil per kapita secara
terus menerus. Sedangkan menurut New
economic view bahwa pembangunan
ekonomi adalah suatu proses multidimensional untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan kemiskinan yang disertai
perubahan struktur sosial, sikap bersama, dan kelembagaan nasional.
Sehingga dapat disimpulkan pengertian Pembangunan
Ekonomi adalah merupakan suatu “PROSES” :
1. Kenaikan pendapatan riil/kapita yang disertai: equity, transformasi struktural (structural change), dan pertumbuhan
penduduk yang rendah
2.
Perbaikan sistem
kelembagaan (rule of the game
dan organisasi di semua bidang)
Sedangkan pertumbuhan Ekonomi adalah kenaikan
pendapatan perkapita suatu Negara yang mana targetnya secara jelas ditentukan
setiap tahun. Target pertumbuhan Indonesia di tahun 2011 hanya 6,9% yang
sebenarnya lebih rendah dari ideal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang seharusnya
bisa mencapai 7-8%.
Nilai hakiki dari pembangunan menurut Michael P
Todaro yang bisa dipanggil sebagai Bapak Pembangunan adalah :
1. Sustenance:
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs)
2. Self-esteem:
penghargaan diri sebagai manusia
3.
Freedom from
servitude: kebebasan untuk memilih
Sedangkan menurut Amartya Sen, Pembangunan adalah
sebuah kebebasan (development as a
freedom), yakni kebebasan untuk bisa memilih.
Tujuan Pembangunan
adalah :
1.
Untuk meningkatkan ketersediaan dan memperluas distribusi
kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, kesehatan, dan perlindungan
diri.
2.
Untuk meningkatkan tingkat hidup: pendapatan yang lebih
tinggi, penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, perhatian yang
lebih besar terhadap nilai-nilai budaya dan manusia
3. Untuk memperluas
jangkauan pilihan ekonomi dan sosial
Indikator kesuksesan dari Pembangunan adalah :
1. Indikator Moneter
a. Pendapatan riil/kapita
(GDP) adalah merupakan indikator utama dari kesuksesan pembangunan.
b. Net Economic Welfare
2. Indikator Non-Moneter
seperti Kesehatan, Pendidikan (Indonesia : hampir 50% pekerja hanya lulusan SD),
Perumahan, Konsumsi, Fasilitas telekomunikasi, dsb.
3.
Indikator campuran
Di
Indonesia adalah Core Susenas atau Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang terdiri dari kesehatan (life expectancy) yang mana
Indonesia mencapai 70 tahun, tingkat melek huruf (literacy rate), dan
tingkat pendapatan per kapita (consumption).
Pendekatan pembangunan dapat dilakukan sebagai
berikut :
1. Growth Strategy
a. Memfokuskan diri pada akumulasi modal nasional dengan
PDB sebagai ukuran keberhasilan pembangunan.
b. Pembangunan sektor industri secara besar-besaran
c. Kedudukan pemerintah cenderung sebagai entrepreneur
dari pada service provider.
d. Keyakinan akan adanya trickle down effects
yang mampu mengatasi masalah distribusi pendapatan dan ketimpangan.
2. Growth with Distribution
a. Penerapan teknologi tinggi
b. Orientasi strategi pembangunan pada penciptaan
lapangan kerja sebagai alat untuk mendistibusikan pertumbuhan dan
kesejahteraan.
3. Apropriate Technology
a. Perluasan kesempatan kerja tidak harus melalui
capital intesive melainkan dapat dilakukan dengan cara-cara yang bersifat lebih
padat karya.
b. Pendekatan ini diyakini cocok untuk NSB yang
masyarakatnya cenderung less skill intensive.
c. Hasil pendekatan ini kurang memuaskan dalam proses
pemerataan pendapatan.
4. Basic Needs Development
a. Penyediaan kebutuhan minimum bagi penduduk miskin.
b. Kebutuhan minimum tidak hanya sandang, pangan, papan
namun termasuk kemudahan akses pada air bersih, transportasi, kesehatan, dan
pendidikan.
c. Pendekatan bukan lagi central planning
melainkan bersifat community development.
5. Sustainable Development
Pembangunan perlu
pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam buku Limit to
Growth terdapat lima trend yang muncul dalam proses pembangunan global
yakni percepatan industrialisasi,
pertumbuhan penduduk yang tinggi, kekurangan gizi (pangan), penyusutan
sumberdaya alam yang tidak terbarukan, serta kerusakan lingkungan. Teknologi
tidak mampu merubah atau memperpanjang masa pertumbuhan global. Pekembangan
teknologi tidak mampu mengimbangi masalah deplesi sumber daya, polusi, serta
kekurangan pangan. Alasan kelompok Roma, meskipun teknologi berkembang pesat
namun faktor-faktor seperti politik, sosial dan institusi tidak bisa merespon
secara cepat perkembangan teknologi. Terdapat kondisi social delay
(penundaan oleh masyarakat untuk menerima atau mempersiapkan perubahan) dalam
masyarakat. Akibatnya meski sudah ditemukan teknologi baru namun tidak secara
serta merta langsung bisa diterapkan ke masyarakat. Sehingga diperkirakan pertumbuhan
global diperkirakan akan berhenti sekitar tahun 2100.
Sehingga memunculkan perubahan paradigma dalam
pembangunan yaitu perlunya Sustainable Development. Sustainable development
adalah pembangunan ekonomi dengan memperhatikan factor social dan factor
lingkungan karena pembangunan tidak akan berkelanjutan tanpa melindungi alam
dan hal-hal social didalam masyarakat. Sehingga semua Negara mulai sadar untuk
memperhitungkan lingkungannya dengan adanya protocol Kyoto. Di indonesia pun
sudah ada pemberian penghargaan untuk perusahaan yang memperhatikan keadaan
lingkungan oleh kementerian lingkungan hidup.
Pembangunan ekonomi biasanya disetiap negara bergerak
dari agraris menjadi industrialisasi selanjutnya industri jasa yang berkembang.
Sedangkan apabila dilihat dari level Industri yang banyak berkembang di
Indonesia adalah usaha mikro, dimana ekonomi Indonesia di tahun 2009 dikontribusi
lebih dari 50% oleh Usaha mikro, kecil dan mengah (UMKM). Dilihat dari sisi
kualitas pembangunan ekonomi maka ketika kualitas ekonomi buruk yang akan
berkembang adalah ekonomi mikro sedangkan apabila kualitas baik maka yang
berkembang adalah industri besar. Sehingga dapat disimpulkan kualitas
pembangunan ekonomi Indonesia masih kurang baik kualitasnya sehingga perlu
adanya program yang konkrit dari pemerintah untuk memperbaikinya di masa yang
akan datang.
Catatan Kuliah Ibu Sri Adiningsih Ph.D