Monday, November 28, 2011

Economy Development



Pada awal kemerdekaan Indonesia memiliki infrastruktur yang jauh lebih baik dibanding Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Terutama daerah Jawa telah memiliki infrastruktur yang sangat baik berupa jalan yang merupakan peninggalan Belanda. Namun sejak tahun 70-an Indonesia kalah pintar membangun ekonominya dibanding negara lain tersebut sehingga perlahan Indonesia semakin ketinggalan.
Fokus terhadap pembangunan ekonomi setiap waktu berubah sesuai perkembangan zaman yaitu :
1.      Sebelum perang dunia II fokus terhadap pembangunan ekonomi sangat kurang karena :
a.       Banyak Negara yang belum terbebas dari penjajahan
b.       Perhatian para pemimpin kurang (masih terfokus pada upaya mencapai kemerdekaan itu sendiri).
c.       Teori pembangunan terbatas (statis & jangka pendek)
2.      Pasca Perang Dunia II fokus terhadap pembangunan ekonomi sangat tinggi karena setiap negara menyadari bahwa mereka jauh tertinggal dibanding negara eropa yang sudah memiliki infrastruktur yang sangat bagus, gedung-gedung tinggi dan kemajuan lainnya.

Sejak Pasca Perang Dunia II kemudian Ekonomi Pembangunan berkembang pesat disetiap negara dengan evolusi sebagai berikut :
1.      1950s-awal 1960, Fokus kepada memaksimalkan pertumbuhan Gross National Product melalui penanaman modal dan kegiatan industrialisasi dengan pertukaran barang melalui import.
2.      Akhir 1960s-awal 1970, pembangunan ekonomi mulai fokus ke kemiskinan dan pemerataan ekonomi di masyarakat karena terjadinya ketimpangan.
3.      1970s-1980, Pembangunan ekonomi mulai fokus dari skala makro ke skala mikro dan kebangkitan ekonomi neoclassic.

Pengertian ekonomi pembangunan menurut Traditional economic adalah kemampuan perekonomian nasional untuk menghasilkan peningkatan GDP riil per kapita secara terus menerus. Sedangkan menurut  New economic view bahwa pembangunan ekonomi adalah suatu proses multidimensional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan kemiskinan yang disertai perubahan struktur sosial, sikap bersama, dan kelembagaan nasional.
Sehingga dapat disimpulkan pengertian Pembangunan Ekonomi adalah merupakan suatu “PROSES:
1.    Kenaikan pendapatan riil/kapita yang disertai: equity, transformasi struktural (structural change), dan pertumbuhan penduduk yang rendah
2.    Perbaikan sistem kelembagaan (rule of the game dan organisasi di semua bidang)
Sedangkan pertumbuhan Ekonomi adalah kenaikan pendapatan perkapita suatu Negara yang mana targetnya secara jelas ditentukan setiap tahun. Target pertumbuhan Indonesia di tahun 2011 hanya 6,9% yang sebenarnya lebih rendah dari ideal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang seharusnya bisa mencapai 7-8%.
Nilai hakiki dari pembangunan menurut Michael P Todaro yang bisa dipanggil sebagai Bapak Pembangunan adalah :
1.    Sustenance: kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs)
2.    Self-esteem: penghargaan diri sebagai manusia
3.    Freedom from servitude: kebebasan untuk memilih

Sedangkan menurut Amartya Sen, Pembangunan adalah sebuah kebebasan (development as a freedom), yakni kebebasan untuk bisa memilih.

Tujuan Pembangunan adalah :
1.    Untuk meningkatkan ketersediaan dan memperluas distribusi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, kesehatan, dan perlindungan diri.
2.    Untuk meningkatkan tingkat hidup: pendapatan yang lebih tinggi, penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, perhatian yang lebih besar terhadap nilai-nilai budaya dan manusia
3.    Untuk memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial

Indikator kesuksesan dari Pembangunan adalah :
1.    Indikator Moneter
a.    Pendapatan riil/kapita (GDP) adalah merupakan indikator utama dari kesuksesan pembangunan.
b.    Net Economic Welfare
2.    Indikator Non-Moneter seperti Kesehatan, Pendidikan (Indonesia : hampir 50% pekerja hanya lulusan SD), Perumahan, Konsumsi, Fasilitas telekomunikasi, dsb.
3.    Indikator campuran
Di Indonesia adalah Core Susenas atau Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang terdiri dari kesehatan (life expectancy) yang mana Indonesia mencapai 70 tahun, tingkat melek huruf (literacy rate), dan tingkat pendapatan per kapita (consumption).

Pendekatan pembangunan dapat dilakukan sebagai berikut :
1.    Growth Strategy
a.    Memfokuskan diri pada akumulasi modal nasional dengan PDB sebagai ukuran keberhasilan pembangunan.
b.    Pembangunan sektor industri secara besar-besaran
c.     Kedudukan pemerintah cenderung sebagai entrepreneur dari pada service provider.
d.    Keyakinan akan adanya trickle down effects yang mampu mengatasi masalah distribusi pendapatan dan ketimpangan.
2.    Growth with Distribution
a.    Penerapan teknologi tinggi
b.    Orientasi strategi pembangunan pada penciptaan lapangan kerja sebagai alat untuk mendistibusikan pertumbuhan dan kesejahteraan.
3.    Apropriate Technology
a.    Perluasan kesempatan kerja tidak harus melalui capital intesive melainkan dapat dilakukan dengan cara-cara yang bersifat lebih padat karya.
b.    Pendekatan ini diyakini cocok untuk NSB yang masyarakatnya cenderung less skill intensive.
c.     Hasil pendekatan ini kurang memuaskan dalam proses pemerataan pendapatan.
4.    Basic Needs Development
a.    Penyediaan kebutuhan minimum bagi penduduk miskin.
b.    Kebutuhan minimum tidak hanya sandang, pangan, papan namun termasuk kemudahan akses pada air bersih, transportasi, kesehatan, dan pendidikan.
c.     Pendekatan bukan lagi central planning melainkan bersifat community development.
5.    Sustainable Development
Pembangunan perlu pembangunan yang berkelanjutan.

Dalam buku Limit to Growth terdapat lima trend yang muncul dalam proses pembangunan global yakni percepatan industrialisasi, pertumbuhan penduduk yang tinggi, kekurangan gizi (pangan), penyusutan sumberdaya alam yang tidak terbarukan, serta kerusakan lingkungan. Teknologi tidak mampu merubah atau memperpanjang masa pertumbuhan global. Pekembangan teknologi tidak mampu mengimbangi masalah deplesi sumber daya, polusi, serta kekurangan pangan. Alasan kelompok Roma, meskipun teknologi berkembang pesat namun faktor-faktor seperti politik, sosial dan institusi tidak bisa merespon secara cepat perkembangan teknologi. Terdapat kondisi social delay (penundaan oleh masyarakat untuk menerima atau mempersiapkan perubahan) dalam masyarakat. Akibatnya meski sudah ditemukan teknologi baru namun tidak secara serta merta langsung bisa diterapkan ke masyarakat. Sehingga diperkirakan pertumbuhan global diperkirakan akan berhenti sekitar tahun 2100.
Sehingga memunculkan perubahan paradigma dalam pembangunan yaitu perlunya Sustainable Development. Sustainable development adalah pembangunan ekonomi dengan memperhatikan factor social dan factor lingkungan karena pembangunan tidak akan berkelanjutan tanpa melindungi alam dan hal-hal social didalam masyarakat. Sehingga semua Negara mulai sadar untuk memperhitungkan lingkungannya dengan adanya protocol Kyoto. Di indonesia pun sudah ada pemberian penghargaan untuk perusahaan yang memperhatikan keadaan lingkungan oleh kementerian lingkungan hidup.

Pembangunan ekonomi biasanya disetiap negara bergerak dari agraris menjadi industrialisasi selanjutnya industri jasa yang berkembang. Sedangkan apabila dilihat dari level Industri yang banyak berkembang di Indonesia adalah usaha mikro, dimana ekonomi Indonesia di tahun 2009 dikontribusi lebih dari 50% oleh Usaha mikro, kecil dan mengah (UMKM). Dilihat dari sisi kualitas pembangunan ekonomi maka ketika kualitas ekonomi buruk yang akan berkembang adalah ekonomi mikro sedangkan apabila kualitas baik maka yang berkembang adalah industri besar. Sehingga dapat disimpulkan kualitas pembangunan ekonomi Indonesia masih kurang baik kualitasnya sehingga perlu adanya program yang konkrit dari pemerintah untuk memperbaikinya di masa yang akan datang.

Catatan Kuliah Ibu Sri Adiningsih Ph.D

No comments: